|Uploader: Redaksi-001|
|KlikJogja.Com|Bantul - Cahyo, kini berusia 16 tahun. Usia yang seharusnya menjadi titik kebahagiaan di masa remaja. Ia seharusnya bisa bermain gembira bersama teman sebayanya.
Namun, takdir berkata lain. Ia harus menghabiskan harinya dalam kesunyian, kesepian dan jauh dari kasih sayang kedua orang tuanya.
Sejak usia 3 tahun, ia telah ditinggalkan kedua orang tuanya. Sang Nenek yang hidup sebatang kara dalam kondisi dhuafa "terpaksa" mengasuh Cahyo seorang diri.
Padahal sejak lahir Cahyo mengalami Lumpuh Layu yang membuatnya hanya bisa berbaring saja yang tentu saja butuh kemampuan ekstra untuk merawatnya.
Kedua tangan, kaki dan badan Cahyo begitu lemah. Ia hanya bisa berguling kesana kemarin dalam mengisi hari hari sepinya di Dusun Kedungbuweng RT.007, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Sang Nenek (Mbah Maryamah) tiap hari berjualan keliling kampung. Menjajakan kacang godog, pisang rebus dan aneka makanan ringan dengan penghasilan harian yang sangat kecil.
Berat bagi Mbah Maryamah untuk bisa menanggung beban hidup nya bersama Cahyo cucu tercinta.
Setiap hari Cahyo ditinggal Mbah Maryamah berjualan. Ia hanya seorang diri dirumah dengan kaki terikat seutas tali agar tidak bergerak yang bisa membahayakan dirinya.
"Cahyo terpaksa saya ikat kakinya kalau saya tinggal pergi, takutnya berguling guling keluar kan bahaya karena depan rumah ada kali (sungai) atau berguling ke tungku kayu bakar yang panas", ujar Mbah Maryamah sambil menitikkan air mata.
Sebagai Nenek yang mengasuh sejak bayi, Mbah Maryamah sangat ingin bisa membawa cucunya berobat atau menjalani terapi rutin agar Cahyo bisa tumbuh lebih baik dan kondisi fisiknya ada perkembangan.
Namun apalah daya, kemampuan fisik dan kondisi ekonominya tidak mendukung untuk memenuhi keinginan tersebut, sehingga ia hanya bisa pasrah kepada yang Maha Kuasa.
Ia hanya bisa berharap suatu saat kedua orang tua Cahyo kembali untuk memberikan kasih sayang kepada cucunya itu.
"Cahyo sangat butuh perhatian dan kasih sayang. Sehingga ia selalu manja jika ada yang menjenguk dan memberikan perhatian kepadanya", pungkas Mbah Maryamah (*)
0 Komentar